Rabu, 25 Mei 2011

Penyebab tenggelamnya kapal Titanic

Tenggelamnya kapal penumpang terbesar pertama di dunia Titanic menyimpan banyak misteri dan versi, terutama tentang bagaimana mungkin kapal yang didaulat tidak bisa tenggelam itu akhirnya terpuruk di dasar laut.
Seorang wanita di Inggris mengungkapkan sebuah kisah di balik tenggelamnya kapal Titanic yang akan meruntuhkan semua versi yang ada.
Louise Patten, seorang pengusaha wanita sukses yang juga merupakan direktur perusahaan FTSE 100, mengatakan bahwa neneknya telah mengungkapkan sebuah rahasia ketika Patten berusia 16 tahun. Patten dilarang untuk membocorkannya karena akan menyebabkan dua hal.
Yang pertama, rahasia ini akan menghancurkan nama baik almarhum kakeknya, Charles Lightoller, seorang penerima penghargaan pada Perang Dunia I yang juga merupakan pahlawan karena ambil bagian dalam operasi evakuasi Dunkirk pada 1940. Kedua, rahasia ini akan mengubah sejarah serta membalikkan versi resmi dari tenggelamnya Titanic pada April 1912 yang menewaskan 1517 orang.
Akhirnya, pada usianya yang ke-56 tahun, dia membeberkan rahasia tersebut karena dinilainya merupakan waktu yang tepat. Lagipula, menurutnya, semua yang terlibat dalam peristiwa Titanic telah meninggal. Patten tidak ingin rahasia ini ikut hilang ketika dia meninggal nanti. Rahasianya ini juga dibaginya dalam novel terbarunya yang berjudul “Good as Gold”.
"Kakekku adalah seorang petugas nomor dua di Titanic. Dia sedang berada di kabin ketika kapal itu menabrak gunung es. Dia menolak untuk ikut dalam sekoci penyelamat, karena keberuntunganlah dia akhirnya dapat hidup," ujar Patten memulai ceritanya saat diwawancara oleh The Telegraph, Kamis 23 September 2010.
Patten mengatakan bahwa kakeknya meloncat ke air yang dingin saat Titanic tenggelam di perairan Grand Banks dekat pulau Newfoundland di Kanada. Kakeknya ikut terhisap air saat kapal tersebut terhisap ke dasar laut, kemudian terjadi ledakan pada kapal yang mendorong kakeknya ke permukaan. Beruntung, kapal penyelamat sedang berada di lokasi tersebut dan dia berhasil diselamatkan.
Ketika ditanya oleh Dewan Perdagangan Inggris dan Senat AS apakah dia melakukan percakapan setelah tabrakan dengan Kapten atau petugas pertama, William Murdoch, yang saat itu sedang bertugas, kakeknya menjawab tidak. Patten mengatakan bahwa kakeknya berbohong.
"Setelah tabrakan terjadi, kakekku turun ke bawah dengan Kapten dan Murdoch ke kabin Murdoch untuk mengambil senapan jikalau terjadi kerusuhan ketika menurunkan sekoci. Kakek menceritakan bahwa bukannya mengendalikan Titanic memutari gunung es ke sebelah kiri, pengendali kapal, Robert Hitchins, panik dan memutarnya ke arah yang berlawanan," ujar Patten.
Mungkin ini terdengar sebagai kesalahan yang tidak patut bagi pengemudi kapal sekelas Titanic, namun Patten menjelaskan semuanya. Dia mengatakan bahwa kapal uap Titanic masih menggunakan kemudi seperti kapal layar, yang disebut sebagai Tiller Orders. Pada kemudi seperti ini, jika ingin berbelok ke kanan, maka yang ditekan adalah yang ke arah kiri, begitu juga sebaliknya. Sedangkan kapal uap umumnya menggunakan Rudder Orders, yaitu kemudi yang berbelok persis seperti yang diinginkan.
"Murdoch memberikan perintah Tiller Orders kepada Hitchins. Dalam keadaan panik, Hitchins memutarnya menggunakan Rudder Order persis seperti pada latihan. Mereka hanya punya empat menit untuk mengubahnya, ketika Murdoch mendapati kesalahan Hitchins dan mencoba memperbaikinya, semuanya sudah terlambat," jelas Patten.
Kemudian Patten menceritakan lagi rahasia yang lebih mencengangkan. Patten mengatakan bahwa Hitchin lah yang membuat kesalahan, namun yang membuat keputusan menenggelamkan kapal titanic yang menewaskan ribuan orang adalah pemilik Titanic sendiri, Bruce Ismay, pemimpin White Star Line.
"Titanic menabrak gunung es pada titik vitalnya, namun menurut perkiraan kakekku, Titanic dapat mengapung dalam waktu yang lama. Tapi Ismay keluar dan tidak ingin investasi besarnya berada diam di tengah laut Atlantic dan tenggelam perlahan, atau diderek ke pelabuhan terdekat. Itu bukanlah publisitas yang bagus! Dia menyerukan Kapten untuk berjalan dengan pelan. Titanic dibuat tidak untuk tenggelam," kisah Patten.
Patten mengatakan bahwa Titanic bisa saja selamat dan tidak akan ada orang yang tewas jika kapal itu diam saja dan menunggu bantuan datang. Namun dengan berjalan perlahan, tekanan air laut memasuki lambung yang robek dan memenuhi setiap lantai satu persatu, itulah yang menyebabkannya tenggelam.
Ditanya mengapa kakeknya berbohong selama ini, Patten mengatakan bahwa kakeknya terpaksa berbohong untuk melindungi orang banyak.
"Ketika dia berada di sekoci, Bruce Ismay mengatakan kepada kakekku bahwa jika membocorkan hal ini, maka White Star Line akan dinyatakan lalai dan tidak layak menerima asuransi. Ismay mengatakan bahwa perusahaannya akan bangkrut dan semua orang akan kehilangan pekerjaannya. Ini adalah kode kehormatan diantara orang-orang seperti kakek saya pada waktu itu. Jadi dia berbohong untuk melindungi pekerjaan orang lain," jelasnya.
Neneknya, jelas Patten, juga menutupinya selama ini untuk melindungi kakeknya. Neneknya takut citra kakeknya sebagai seorang pahlawan hancur karena disebut pembohong. Sementara Ibu Patten, yang juga tahu rahasia ini, mengaku tidak nyaman jika Patten mengetahui hal ini.
Ini Foto Terbaru Bangkai Kapal Titanic
Meski ratusan tahun tenggelam, Kapal Titanic masih tetap memesona. Kepopuleran Titanic juga dibangkitkan oleh film Hollywood, 'Titanic' besutan sutradara, James Cameron -yang bercerita tentang romantika di kapal pesiar paling mewah di zamannya itu.
Saat ini, sekelompok ilmuwan sedang melakukan ekspedisi ke bangkai kapal ini di dasar Laut Atlantik Utara. Mereka akan membuat peta tiga dimensi, yang akan "membangkitkan kembali" Titanic.
Seperti dimuat situs Daily Mail, Senin 30 Agustus 2010, tim ilmuwan mengeluarkan foto-foto terbaru bangkai Titanic.
Tim menggunakan sepasang robot untuk mengambil ribuan foto dan video bangkai kapal yang terbaring di dasar laut sedalam 4 kilometer.
Foto-foto beresolusi tinggi itu termasuk haluan kapal, pagar kapal, dan jangkar.
Ekspedisi ini meninggalkan Newfoundland awal bulan menuju ke lokasi tenggelamnya Titanic -- yang menabrak gunung es pada 1912 dan tenggelam. Saat itu, lebih  dari 1.500 penumpang dan awak tewas, tragisnya, pada pelayaran perdana kapal itu.
Para ilmuwan menggunakan teknologi pencitraan dan perangkat sonar yang tidak pernah digunakan sebelumnya untuk memindai bangkai Titanic.
Ekspedisi ini merupakan kerjasama dari  antara RMS Titanic Inc -- yang memiliki hak eksklusif untuk menyelamatkan bangkai kapal -- dan Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts.
Salah satu anggota tim ekspedisi Titanic dalam sebuah pernyataan mengatakan, saat ini mereka terpaksa kembali ke Newfoundland karena angin laut kencang akibat angin topan Danielle.
Ekspedisi tidak akan mengumpulkan artefak tetapi dijadwalkan untuk menyelidiki dua sampai lima kilometer puing-puing di mana ratusan ribu artefak tergeletak di sana.
Sejak ahli kelautan Robert Ballard dan tim internasional menemukan Titanic pada tahun 1985, banyak ekspedisi dilakukan, ada yang bertujuan mengambil foto bangkai atau mengumpulkan ribuan artefak --  seperti porselen halus, sepatu dan perlengkapan kapal.
Sutradara "Titanic", James Cameron juga memimpin tim ke bangkai kapal -- merekam haluan dan buritan, yang patah selama proses tenggelamnya Titanic.
Tim Ilmuwan Coba "Bangkitkan" Kapal Titanic
Sekelompok ilmuwan akan melakukan ekspedisi ke bangkai kapal "Titanic" di dasar laut Atlantik Utara Agustus mendatang. Misi mereka adalah mempelajari kondisi terkini bangkai kapal, yang kisah tragisnya menjadi bahan salah satu film terlaris di dunia.
Tim ilmuwan mancanegara itu juga akan membuat peta tiga dimensi, yang akan "membangkitkan kembali" Titanic agar bisa disaksikan publik.
Misi ke lokasi 2,5 mil di bawah Laut Atlantik Utara itu disebut sebagai yang paling mutakhir dari semua ekspedisi ke bangkai Titanic sejak kapal tersebut ditemukan 25 tahun lalu.
Tim ekspedisi akan meninggalkan St. John's, Newfoundland, Kanada pada 18 Agustus mendatang. Misi akan berlangsung selama 20 hari dengan kerja sama RMS Titanic Inc., yang memegang hak evakuasi benda-benda di kapal Titanic, serta Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts.
Eksedisi tidak akan mengumpulkan artefak-artefak, tetapi akan menyelidiki lokasi pada 2 hingga 3 mil dari bangkai kapal di mana ratusan ribu artefak masih terpencar.
Beberapa pengunjung rutin lokasi bangkai Titanic akan menjadi bagian dari tim ekspedisi bersama sejumlah ilmuwan bawah laut dan organisasi seperti National Oceanic dan Atmospheric Administration.
Pelaksana kegiatan mengatakan, data dan gambar ilmiah baru nantinya akan bisa diakses oleh publik. "Untuk kali pertama, kami akan benar-benar memperlakukan lokasi bangkai kapal itu dengan dua pikiran di otak," kata David Gallo, pemimpin ekspedisi dan ilmuwan Woods Hole, pada Associated Press, Senin lalu.
"Pertama, untuk melindungi warisan dengan memperkaya kisah tentang Titanic. Kedua, untuk benar-benar memahami kondisi kapal," terang Gallo.
Kapal Titanic menabrak bongkahan es di tengah laut dan tenggelam pada 15 April 1912. Kecelakaan itu menewaskan 1.552 penumpang.

1 komentar: